MLM – Multi Level Marketing
Menurut hemat saya tidak ada yang salah pada MLM, Multi Level Marketing hanya merupakan sebuah metode marketing saja, cuman bedanya ini melibatkan konsumen, MLM seolah-seolah menyulap konsumen menjadi marketing.
Masalah yang sering muncul adalah karena konsumen ini dari berbagai macam latar belakang dan belajar marketingnya mendadak saja maka sering kaget. Banyak diantara mereka yang berlebih2an dalam menyampaikan sesuatunya, bahkan ada yang sampai berkata bumbastis layaknya tukang sulap, saya rasa ini wajar saja, itu hanya kekurang-tahuan mereka saja. Hampir setiap perusahaan MLM sebenarnya sudah membuat pakem-pakem positipnya, tapi sayangnya terkadang tidak sampai dengan jelas di level bawah.
Marketing memang berat, kalo kita baik kita dapet surga akhirat yaitu yaitu kalau kita menyampaikan produknya dengan benar, tidak melebih-melebihkan, tapi terkadang marketing menjebak kita seperti para pemain MLM yang berkata bumbastis meremehkan usaha-usaha lain, termasuk juga penjual obat yang memastikan kesembuhan. Saya rasa perusahaan2 besar semacam XL juga sering terjebak dosa dalam menyampaikan informasi ke pelanggan.
MLM itu sendiri bukan hanya di Indonesia, MLM besar di Amerika juga, begitu juga di Malaysia. Robert T. Kiyosaki Orang Kanada Penulis buku Best Seller “Rich Dad Poor Dad” yang dikenal sebagai pakar keuangan itu pun sempat menulis buku tentang MLM dengan judul “Business School”.
Karena Robert T. Kiyosaki pernah menulis buku tentang MLM itu maka dia menjadi sangat dikenal di kalangan orang MLM.
Kalau kita punya produk dan siap menjualnya dengan pola MLM saya rasa juga tidak masalah, MLM walau ribet di sistem pembayaran komisi para marketer(dalam hal ini konsmen yang disulap jadi marketer) tapi efisien dalam pengeluaran biaya iklan.
Marketing…… ujung tombak sebuah bisnis…. awas! jangan bermarketing dengan cara berbohong!
Artikel Menarik Lainnya :
- Kisah Sukses Boss PO Dedy Jaya
- Jangan biarkan ide anda hanyut di kamar mandi