Jabon sebagai alternatif investasi dalam pertanian


Jabon merupakan sebuah alternatif investasi dalam bidang pertanian. Investasi dalam pertanian khususnya kayu jabon ini saya rasa sangat tepat buat orang Indonesia. Seperti kita semua tahu Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki lahan luas. Di Indonesia terdapat banyak lahan tanam dan mempunyai iklim cocok untuk menanam pohon jabon.

Kayu Jabon layak untuk ditanam karena begitu banyak industri yang akan menyerapnya mulai dari kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel hingga bahan bangunan konstruksi dan non konstruksi.

Kalau kita bicara kayu jabon sebenarnya tidak jauh beda dengan bicara kayu sengon sebagaimana anda pernah membaca sebelumnya, yang mana kebutuhan kayu begitu besarnya sehingga kita tidak perlu takut menjualnya ke mana.

Perhitungan Investasi Kayu Jabon:

Saya memang belum paham betul perhitungan investasi, jadi perhitungan di bawah ini masih perkiraan-perkiraan standar, anda dapat mencari alternatif perhitungan lainnya dari teman-teman yang lebih  profesional di bidang tanam kayu.

Asumsi

  1. Area tanah 1 Ha milik sendiri
  2. Umur investasi 5-6 tahun.
  3. Harga kayu jabon sekarang Rp.1.100.000/m3
  4. Biaya tebang ditanggung pembeli.

Hasil Panen Jabon:

  1. 1 Ha dengan jarak tanam 3×3 maka akan jadi 1.100 pohon.
  2. 1 Pohon “menurut uraian dari beberapa sumber praktisi di lapangan” akan menjadi rata-rata 0,3 m3 sd. 0,7 m3 kayu potong, jadi tanpa memakai penelitian yang mendalam dan test case dengan statistik  saya coba ambil tengah-tengahnya saja misalnya per pohon jadi 0,5 m3 kayu potong
  3. 1.100 pohon x 0,5 m kubik = 550 m3
  4. 550 m3 x Rp.1.100.000 = Rp.605.000.000

Tentunya dari gambaran di atas kita memiliki beberapa variabel yang masih bisa kita ganti sesuai kadar optimisme kita, saya juga anjurkan anda untuk membaca literatur lain agar gambaran saya di atas bisa lebih mendekati kebenaran mutlak.

Variabel-variabel Investasi Kayu Jabon

Variabel-variabel yang dapat anda ganti misalnya;

  • jumlah pohon (termasuk jarak tanam)
  • masa tanam, 4,5,6,7 tahun
  • kubikasi kayu hasil panen di usia tertentu, pada tulisan saya di atas saya mengambil 0,5 m3 per batang. bagaimana kalau per batang jadi 1 m3, maka hasilnya jadi Rp.1.210.000.000
  • harga kayu; tentunya harga kayu juga tidak selalu di angka Rp.1.100.000. Bagaimana kalau turun atau naik, ini juga perlu dipertimbangkan.
  • biaya tanam; dalam tulisan di atas saya belum masukkan variabel biaya tanam, tentunya anda harus menghitungnya juga bukan?

Biaya Tanam Kayu Jabon

Biaya tanam kayu jabon dari A-Z tentunya bervareasi, banyak sekali variabel penentunya misalnya harga bibit, harga pupuk kimia, harga pupuk organik, gaji tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Di sini saya tidak akan sampaikan panjang lebar mengenai biaya tanam ini karena saya bukan praktisi di lapangan, menurut saya lebih baik mempercayakan kepada sebuah institusi yang sudah punya kapabilitas di lapangan.

Di Brebes, Kuningan, Cirebon dan Garut anda dapat mempercayakan penanaman kepada paguyuban tani yang sudah established, pengalaman menanam, sudah dipercaya banyak investor dan memiliki legalitas hukum yang jelas.

Berapa biaya tanam lengkapnya?

  1. Jika hak kelola tumpangsari diberikan kepada paguyuban petani tersebut maka biaya tanam Rp.32.000.000 lengkap A-Z selama 6 tahun
  2. Jika hak kelola tumpangsari masih di tangan anda maka biaya tanam lengkap A-Z selama 6 tahun Rp.52.000.000.
  3. Paguyuban petani masih minta sharing panen 20% dari hasil panen nanti.

Jika anda punya jiwa investasi, ada dana, dan pingin beli lahan silakan hubungi saya atau kunjungi www.rajakebun.com untuk mencari tanah kebun yang cocok untuk tanam kayu sengon atau jabon.